: Q.S. An Nuur : 60
Dan
perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang
tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka
dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih
baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
.: Q.S. Al Ahzab : 53
.: Q.S. Al Ahzab : 53
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan
untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika
kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa
asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu
Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak
malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada
mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang
demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu
menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya
selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar
(dosanya) di sisi Allah.
.: Q.S. Al Ahzab : 55
Tidak ada dosa atas
istri-istri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak
laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara
laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan,
perempuan-perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan
bertakwalah kamu (hai istri-istri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Menyaksikan segala sesuatu.
.: Q.S. Al Ahzab
: 59
Hai Nabi katakanlah
kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang…. Maha benar ALLAH dengan
segala firman-NYA.
adapun Rasulullah SAW,
manusia termulia dan terbaik sepanjang masa pun mengakui dan sangat memuliakan
wanita. ini buktinya :
Dari Abdullah bin ‘Amr
radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda:
“Dunia ini
adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah
wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam lafazh lain:
“Sesungguhnya
dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih
baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam lafazh lain:
“Sesungguhnya
dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah
wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)
Wanita dan Keindahan
Sudah menjadi sunnatullah bagi anak Adam diberikan kepada mereka
berbagai kenikmatan yang mereka cintai dan dijadikan indah pandangan mereka
dengannya di dunia ini sebagaimana dalam firman Alloh:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang
baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)
Ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan kecintaan
manusia dalam ayat ini Alloh mendahulukan wanita sebelum yang lain, hal ini
memberikan isyarat bahwa wanita menjadi sumber terbesar kenikmatan, kesenangan
dan perhiasan hidup di dunia ini. Tidak terkecuali bagi Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwassalam sebagai sosok manusia terbaik dan termulia, wanita adalah
sesuatu yang paling beliau cintai di antara kenikmatan dunia yang lain, dan ini
merupakan fitroh beliau sebagai manusia biasa.
Dari Anas radhiallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwassalam bersabda: ‘Aku diberikan rasa cinta dari dunia terhadap para
wanita dan wewangian dan dijadikan penyejuk mataku ada di dalam shalat.”(HR.
Ahmad, dan Nasa’i. Di shohihkan oleh Syaikh Al Albani)
Walhasil, Alloh telah menciptakan wanita sebagai perhiasan dan
bahkan perhiasan terbesar dunia ini namun sekaligus ia juga merupakan fitnah
terbesar di dunia ini yang pernah diciptakan Alloh bagi kaum laki-laki.
Wanita Sholihah
Alloh telah memberikan sebuah definisi wanita sholihah yang
menjadi perhiasan dan kesenangan terbaik di dunia, sebagaimana dalam firman-Nya:
“…Maka wanita yang sholih, ialah yang taat kepada Alloh
lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh telah
memelihara (mereka)…” (QS. an-Nisa’:34)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam juga memberikan gambaran
wanita sholihah terbaik sebagaimana dalam hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Nabi Shalallahu
‘alaihiwassalam ditanya:’Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab:
‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang menyenangkan (suami)-nya
jika ia melihatnya, mentaati (suami)-nya jika ia memerintahnya dan ia tidak
menyelisihi (suami)-nya dalam hal yang dibenci suami pada dirinya dan harta
suaminya.’” (HR. Ahmad, al Hakim, an Nasa’i dan ath Thobrani dan di
Shohihkan oleh al Albani).
Beliau Shalallahu ‘alaihiwassalam juga berwasiat untuk memilih
wanita yang memiliki dien (agama) yang baik sebagai ukuran keshohihan seorang
wanita, bukan kecantikan, kedudukan atau hartanya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu
‘alaihiwassalam beliau bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena
kedudukannya, kecantikannya dan karena dien (agama)-nya; maka pilihlah yang
memiliki dien maka engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Khotimah
Bagi laki-laki, hal ini merupakan wasiat agar mereka memilih
wanita bukan sekedar karena kecantikan, kedudukan atau harta wanita semata.
Karena hal itu bukanlah ukuran kebahagiaan yang hakiki di dunia ini. Namun
hendaknya ia lebih mengutamakan sisi dien karena hal itulah yang akan
memberikan hakikat kebahagiaan hidupnya di dunia ini dan di akhirat.
Adapun bagi para wanita, ini merupakan dorongan untuk menjadi
perhiasan terbaik di dunia ini, wanita yang sholihah, wanita yang mendorong
suami dan keluarganya untuk semakin beriman dan bertaqwa kepada Alloh, bukan
wanita yang menjadi fitnah terbesar bagi kaum laki-laki yang menjadikan mereka
semakin menjauh dari Alloh dan menyeret mereka ke jurang nereka Jahanam.
Sedangkan bagi para orang tua, ini tentunya sebuah pengingat
bahwa ada amanah menunaikan kewajiban mendidik anak-anak mereka untuk menjadi
anak-anak yang sholih dan sholihah guna menggapai kebahagiaan mereka di dunia
dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar